Blog for Nameless-Value

novel, essay, poetry, criticism, diary

Pada Redemption Diberikan Pandangan Terbatas

Kita tidak akan pernah kembali ke dunia konvensional.


Kita tidak pernah membayangkan aspek, tapi hanya karena itu, kita bisa membayangkannya sangat berharga.




Kita semua didasarkan pada bertahan hidup di unevenness saling tak tertahankan.




Kita semua saling pada kondisi tertentu dengan usia di umur, wilayah mengangkat, atau begitu secara pribadi lingkungan dilakukan.




Kita harus menghadapi dan menghadapi situasi yang benar-benar kacau.




Ideologi, keadilan, kapan saja mempermalukan realitas kita sehari-hari. Karena kita tidak akan pernah menggunakan kata-kata dan konsep untuk dipikirkan.




Alasannya bisa menyimpulkan Tuhan, bukan?




Bagaimana kita bisa memperoleh alasan?


Bagaimana kita bisa diberikan dunia kita, waktu?




Bagaimana kita menafsirkan takdir?




Apa artinya itu, kami secara pribadi memberikan realitas?




Hanya satu kebenaran diberikan kepada siapa pun. Itu adalah hari lain kematian.




Waktu kita dikondisikan pada kefanaan.


Hukum mutlak itu membuat kami sering membuang realitas. Siapapun harus waspada dalam mengamati setiap gerakan di dunia. Beberapa pikiran bisa berjalan begitu baik, yang lain tidak bisa melakukannya.




Untuk apa kita harus menganggap begitu penting? Bangsawan? Kudus? Familiar?




Hanya ini pertanyaan tidak teratur yang diberikan, namun jika tidak hanya mendapat jawaban.






Jun. 1st. 2021